Door: Annisa Alya Nabilla
Meringkuk di tengah ranjang
Membawa hati yang tercundang
Dengan jiwa yang menyerangsang
Air mata mengalir bagai talang
Mengalirkan kecewa yang berlumang
Mengumpat tanpa penghalang
Ikatan Kekeluargaan Studi Belanda
Door: Annisa Alya Nabilla
Meringkuk di tengah ranjang
Membawa hati yang tercundang
Dengan jiwa yang menyerangsang
Air mata mengalir bagai talang
Mengalirkan kecewa yang berlumang
Mengumpat tanpa penghalang
Door: Vlady Pratama
Sudah lama aku ingin meletakkan tubuhku di kasur
Membayangkan sejenak nelangsaku di masa lalu
Kadang meringis kesakitan kala diingat kembali
Kembali meringkuk kesendirian tanpa tujuan yang jelas
Door: Raden Ryane Puspa
Continue reading “Kupu-Kupu Monarch”Door: tiramissusweet
Kala itu aku gusar. Ayah, mengapa aku berbeda dari yang lainnya? Ketika di sekolah, teman-temanku sangat pandai merangkai aksara mereka, mengapa aku tidak? Hal itulah yang membuatku takut untuk pergi ke sekolah. Orang-orang bilang aku pandai bicara dan cerewet. Tapi ketika aku dihadapkan dengan aksara-aksara itu, gelisah bukan main badan dan pikiranku ini. Entah kenapa begitu, aku juga tidak tahu apa yang sedang terjadi olehku dengan aksara-aksara itu, pusing aku dibuatnya.
Door: FIR
Pesta demokrasi di negeri ini baru saja usai. Akan tetapi, riuh rendah pertikaian antar pendukung paslon tak serta-merta berhenti dengan usainya gelaran pemilihan umum. Situasi bahkan semakin memanas menjelang pengumuman hasil rekapitulasi suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
Continue reading “Pesta Demokrasi: Persaingan Itu Sudah Basi, Saatnya Kolaborasi!”
Door: Joey Zo
Continue reading “Pahlawan Demokrasi”