Door: Raden Ryane Puspa
Sia-sia Revolusi Prancis
kalau hak bahagiaku mereka kikis
Sia-sia jadi pelukis
kalau tintaku dirampas habis
Sia-sia pergi berobat
kalau yang diharap cuma tamat
Sia-sia dapat amanat
kalau terus diperalat
Pulang!
Atapku teriak cukup lantang
mengingat pantang sebelum matang
merajut benang setelah usang
Aku terseok tersedu-sedu
Marah dan tenang terus beradu
sampai diri menuntut satu
riang atau kelabu?
Sayang,
pulang bukan tak menang
pulang bukan tak senang
pulang bukan juga tak juang
tapi pulang berarti sayang
karena kamu butuh ruang.
Foto door Michele Bergami op Unsplash