Door: amin.isme
Selembar kertas, dengan beratus gurat
Yang nampak geram, tercabik perih
Terhias rajutan kata, tampak menggelegar
Membuat mata, sembunyi dalam kelopak
Hei, tanganku bergidik menyentuhnya
Ada energi yang meledak darinya
Lemas, tak kuasa jemari mencengkram
Gemetar ini, kuasai lengan dan tungkai
Penglihatanku mencoba lancang
Mengintip ragu ke celah mata
Kucoba baca lagi, lalu déjà vu
Tersentak kembali, seluruh inderaku
Tidak, sungguh tidak kubaca seluruhnya
Hanya serantai kalimat, hanya itu
Namun sanggup lunakkan belulangku
Mengeruk habis seluruh nyaliku
Tidak, tidak ‘kan kuberikan padamu
Cukup berhenti, cukup di sini, padaku
Kalimat itu terlalu perih bagimu
Jadi tolong, bunuhlah penasaranmu
Foto door Amaury Gutierrez op Unsplash