Ketersembunyian

 Door: Ghozi Djayu Kumolo 

Pukul satu dini hari, tak ayal lagi, bayangmu kembali tanpa pesan

Rongga-rongga yang dipenuhi debu ini kau tiup dengan udara hangat khas mulutmu

Kau menyetel musik, menggambar hati, dan menari dengan riang, sangat riang

Jarum jam bergerak mengetuk angka empat, bayangmu banyak berkata yang dulu tidak sempat

Mimikmu yang tadinya di atas surga, kini turun dengan sesal

Dengan hormonmu, kau menangis sesak, tetapi tidak dengan aku yang mulai membiru

Seisi jam kini terbias oleh mentari, bayangmu dilanggar oleh sinarnya

Dirimu mengerjap-ngerjap lalu menghilang, entah apa yang dirimu ingin

Kau tinggalkan aku dalam ketersembunyian 

Foto door Josh Nuttall op Unsplash

Geef een reactie

Het e-mailadres wordt niet gepubliceerd. Vereiste velden zijn gemarkeerd met *